Jumat, 02 Mei 2014

Etika Dalam Keluarga



Saat ini etika anak dalam keluarga sudah sangat jarang dijumpai. Hal tersebut disebabkan banyak nya orang tua yang kurang mampu untuk mengajarkan etika kepada anaknya, atau juga bisa disebabkan oleh orang tua yang sibuk bekerja sehingga tidak ada sosok dalam keluarga yang mampu membimbing pembentukan etika anak dalam sebuah keluarga. Kurangnya kemampuan orang tua untuk memberikan pendidikan etika kepada anak menyebabkan seorang anak tidak dapat memahami mana hal yang baik dan tidak baik, mana hal yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. Beberapa contoh etika seorang anak terhadap orang tua yang mulai tergerus perekembangan zaman, yakni kebiasaan  tangan orang tua saat pulang atau hendak berpergian dalam hal ini terkadang ada beberapa orang tua yang tidak mempedulikan, tapi dalam keluarga yang mengajarkan etika kepada anaknya kebiasaan ini harus tetap dijalankan karena mencium tangan orang tua saat pulang atau hendak berpegergian salah satu cara anak menghormati orang tuanya.
Cotoh lainnya yakni cara berbicara anak kepada orang tua yang  tidak lagi dianggap  sopan, adalah seorang anak yang berbicara layaknya dengan teman. Anak berbicara denga sebutan “lo” dan “gue” yang digunakan seorang anak kepada orang tua. Dalam tradisi jawa, menyatakan jika seorang anak dari kakak orang tua baik dari ibu atau ayah kita harus memanggil dia kakak  tidak peduli umurnya di bawah atau diatas kita. Anak dari kakak orang tua tersebut juga akan hanya memanggil kita dengan sebutan nama walaupun umur kita lebih dewasa dari anak tersebut. Dalam Hal ini orang tua harus bisa memberikan pemahaman supaya tidak melanggar etika sopan santu walau hanya untuk pemanggilan nama karena hal ini akan bisa berpengaruh terhadap perilaku anak tersebut. jika sudah dewasa anak yang dididik seperti ini akan menjadi anak yang tidak mempunyai sopan santun terhadap yang lebih dewasa. Etika tidak hanya berlaku terhadap orang tua tetapi terhadap sesama.
Dari beberapa contoh diatas dapat disimpulkan bahwa intesintas pertemuan dan komunikasi orang tua dan anak sangat berpengaruh pada proses pembentukan etika pada diri seorang anak. Jika hal tersebut dibiarkan saja, maka akan berpengaruh kepada penerimaan lingkungan masyarakat  terhadap anak tersebut karena dianggap tidak sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini ketegasan orang tua juga diperlukan,karena karakter dari seorang anak dibentuk sesuai dengan bagaimana cara orang tua medidik anak tersebut. Dan perkembangan zaman sudah seharusnya tidak menjadi alasan tegerusnya etika baik pada anak terutama dengan bimbingan orang tua yang juga berkualitas.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar